Dalam sebuah
perjalanan seorang ayah dengan putranya, sebatang pohon kayu nan tinggi
ternyata menjadi hal yang menarik untuk mereka simak. Keduanya pun
berhenti di bawah rindangnya pohon tersebut.
"Anakku." ucap
sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun itu pun menatap lekat
ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak paham kalau ayah akan
mengucapkan sesuatu yang serius.
"Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?" lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya.
"Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air
yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara." jawab sang
anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.
"Bagus." jawab
spontan sang ayah. "Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak
dari sebuah pohon." tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak
ke ujung dahan yang paling atas.
"Perhatikan ujung pepohonan
yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia
berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap
lurus menatap cahaya." jelas sang ayah.
"Anakku," ucap sang
ayah sambil tangan kanannya meraih punggung putranya. "Jadikan dirimu
seperti pohon, walaupun keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya
kebenaran."
~ ~ ~
Sahabat ceria,,,
Jadikan dirimu
seperti pohon, walau keadaan apapun, tetap lurus mengikuti cahaya. Siapa
pun dirimu, bagaimana pun dirimu, dan dimana pun dirimu...
Tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran. Karena bila tidak, maka kau akan tersesat dalam kegelapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar